ARTIKEL

ARTIKEL
Tembakau Lokal Dan Industri Kretek Butuh SNI



BERBICARA tentang rokok memang masih penuh perdebatan dan kontroversial. Berbicara rokok banyak menyangkut soal pengaturan tembakau yang dilematis. Sebab, banyak aspek mulai menyangkut hak kesehatan masyarakat, hak penghidupan atau mencari pekerjaan, hingga pendapatan atau penerimaan negara lewat cukai rokok dari tahun ke tahun mengalami peningkatan.

Apalagi cukai rokok merupakan pendapatan negara terbesar keempat setelah pajak pertambahan nilai, pajak penghasilan badan, serta pajak penghasilan minyak dan gas. Industri rokok ini juga menyerap tena-ga kerja yang cukup besar. Target penerimaan negara dari cukai tembakau tercatat sebesar Rp59,3 triliun pada APBN-P 2010 menjadi Rp62,7 triliun pada APBN-P 2011. Tahun ini, pemerintah menargetkan penerimaan cukai sebesar Rp72,44 triliun.

Peneliti Institute for Global Justice, Salamuddin Daeng menjelaskan, industri tembakau dan rokok merupakan salah satu di antara industri nasional yang terintegrasi dari hulu sampai ke hilir. “Industri tembakau menyumbang besar pada penyerapan tenaga kerja, baik di sektor pertanian, industri, dan perdagangan, dibandingkan dengan industri lain seperti pertambangan yang hanya berorientasi ekspor raw material atau industri otomotif yang hanya merupakan industri rakitan pada tingkat akhir,” ujarnya dalam diskusi terbatas redaksi Jumal Nasional akhir pekan lalu, di Jakarta.

Dia mengungkapkan, industri tembakau dari hulu sampai ke hilir mempekerjakan sediMtnya 10 juta tenaga kerja langsung, berdasarkan data Badan Buruh Internasional (Internasional Labur Organization -ILO) pada 2010. Jika pedagang rokok di pinggir jalan ikut dihitung, kata dia, jumlahnya tentu jauh di atas 10 juta orang.

Tak kurang dari pemerintah pun, dalam hal ini Kementerian Perindustrian, mengakui bahwa industri rokok dan tembakau menjadi andalan. Direktur Jenderal Industri Agro Kementerian perindustrian Benny Wahyudi mengatakan, saat ini industri rokok menjadi salah satu prioritas utama pengembangan industri nasional. Pihaknya memproyeksikan produksi rokok hingga 265 miliar batang pada 2015.

Nah, berbicara industri rokok dan tembakau Indonesia tak lain dan tak bukan adalah membicarakan rokok kretek. Pasalnya, produksi rokok kretek merepresentasikan 92 persen dari total produksi rokok nasional yang tahun lalu mencapai 248 miliar batang. Dari hasil produksi tersebut, hanya 5-8 persen yang berhasil diekspor.

Menurut pakar pertembakuan Kabul Santoso, industri rokok kretek adalah industri budaya bangsa Indonesia karena telah ditemukan, diproduksi, dikembangkan dan dihisap oleh bangsa sendiri. Hal ini sa-ma dengan pernyataan Mark Hanusz dalam bukunya kretek sebagai The Culture and Heritage Indonesia’s Clave Cigarettes yang menyebutkan industri kretek yang telah berusia sekitar 120 tahun.

“Kretek bisa dilih’at sebagai produk budaya bangsa berupa industri rokok yang menjadi ciri khasnya adalah dibuat dari bahan baku tembakau lokal dicampur saus berupa cengkeh dan rempah-rempah lain,” kata Kabul. Tembakau lokal tersebut adalah tembakau Madura (Prancak dan Cangkring) merupakan ciri tembakau semi oriental.

Lalu tembakau Rajang Jawa (Virginia yang dirajang) yang banyak ditanam di Bojonegoro, Tuban, Lamongan dan Blitar. Tembakau Madura dan Rajang Jawa disubstitusi oleh tembakau jenis Paiton 1 dan 2 ditanam di Probolinggo. Tembakau Kasturi ditanam di wilayah eks karesidenan Besuki; Tembakau Vike (Virginia kecil sebagai sub-stitusi tembakau oriental) dikembangkan di daerah Ngawi, Magetan dan Pacitan.

Kemudian ada tembakau Temanggung yang terkenal dengan nama tembakau Srinthil. Tembakau ini juga ditanam di Garut dan Majalengka. Belum lagi tembakau yang ditanam di Deli Serdang. Selain daripada itu juga bahan baku cengkeh berasal dari Jawa Timur, Jawa Tengah, Sumatra Barat, Sulawesi Utara, Maluku, dan lain sebagainya. Dalam catatan Kabul, industri tembakau ada di 98 Kabupaten di 16 provinsi Indonesia.

Namun, industri ini dari tahun ke tahun belakangan ini menemukan tantangan yang tidak ringan. Apalagi setelah munculnya regulasi internasional tentang pembatasan tembakau dan rokok dan munculnya berbagai inisiatif secara internasional melalui badan-badan dunia untuk menekan pertanian dan industri tembakau.

Regulasi internasional yang dimaksud adalah FCTC (Framework Convention on Tobacco Control). Kerangka Kesepakatan Pengendilian Tembakau atau FCTC ini disusun Badan Kesehatan Dunia (WHO) mulai 1999, dan disepakati pada 21 Mei 2003 di Jenewa, Swiss. Kesepakatan ini efektif berlaku sebagai traktat internasional 27 Februari 2005. Sudah ada 172 negara yang meratifikasinya. FCTC adalah traktat dalam bentuk hukum internasional yang mengikat anggotanya (internationally legally binding instrument).

Sekretaris Jenderal Gabungan Perserikatan Pabrik Rokok Indonesia (Gappri) Hasan Aoni Azis menjelaskan, traktat ini mengatur pengurangan/penghapusan konsumsi tembakau/rokok, melalui berbagai. cara. Cara-cara tersebut antara lain pengenaan harga cukai dan pajak tembakau/rokok setinggi-tingginya, mengatur kandungan rokok melalui upaya standarisasi ingridien, uji laboratorium dan publikasi konten, menerapkan text & picture warning pada kemasan, melarang iklan, promosi dan sponsorship rokok, membatasi (sampai dengan penghapusan) perdagangan dan permintaan tembakau/rokok; serta melakukan diversifikasi tanaman tembakau dengan tanaman lain, dan mempersempit lahannya.

Indonesia memang belum meratifikasi FCTC. “Tetapi telah mengadopsinya dalam UU, peraturan, atau rencana peraturan yang akan dibikin,” kata Daeng. Menurut dia, lahirnya berbagai regulasi nasional anti tembakau seperti UU kesehatan, RUU pembatasan rokok dan tembakau, Rancangan Peraturan Pemerintah tentang pembatasan tembakau (RPP tembakau) tujuannya adalah menghambat atau bahkan bisa mematikan industri tembakau. Dia juga mencermati kini mulai marak inisiatif pengalihan tanaman tembakau melalui peraturan daerah yang mengurangi produksi tembakau dan suplai bagi industri.

Tantangan utama yang dihadapi industri rokok dan pertanian tembakau memang terkait dengan persoalan kesehatan, yang memang menjadi pijakan utama peraturan anti tembakau tersebut. Ketua Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia, Hasbullah Thabrariy, pernah mengusulkan agar dua persen dari cukai rokok mulai digunakan untuk membiayai penyakit yang ditimbulkan akibat asap rokok, dan berkampanye anti rokok.

Dia mendesak pemerintah menghentikan intervensi industri rokok dalam kebijakan kesehatan masyarakat, mendesak pemerintah segera mengaksesi FCTC, dan mendesak Presiden segera menandatangani Rancangan Peraturan Pemerintah (RPP) tentang Pengamanan Bahan yang Mengandung Zat Adiktif Berupa Produk Tembakau bagi Kesehatan.

WHO pun kian gencar menyerukan hal tersebut. Pemimpin negara diminta mewaspadai beragam intervensi industri
rokok.”Perusahaan tembakau melakukan rangkaian aksi legal melawan pemerintah yang berperang melawan tembakau,” kata Direktur Jenderal WHO Margaret Chan dalam siaran persnya beberapa waktu lalu.

Hasan Aoni mempredlksi dalam beberapa tahun ke depan akan terjadi pengetatan pembatasan rokok melalui regulasi yang berdaya sanksi tinggi, dengan lokus utama kesehatan, tetapi masuk ke wilayah ekonomi dan industri, bahkan sampai ke lahan tembakau milik petard. “Ini terlihat dari pelaksanaan peta jalan (roadmap) industri hasil tembakau periode 2015-2020,” ujarnya.

Dia juga melihat akan ada upaya kuat baik dari pemimpin pasar rokok maupun kelompok antitembakau untuk menstandardisasikan produk rokok dengan alasan kesehatan. “Hal ini akan memunculkan kebijakan yang lebih berpihak pada perusahaan padat modal daripada padat karya,” tuturnya.

Kebijakan berikutnya adalah peningkatan tarif cukai akan dilakukan secara eskalatif dan progresif dengan menyederhanakan golongan atau layer produksi menuju tarif tunggal. “Ke depan juga akan ada upaya untuk mempersedikit pemain rokok untuk alasan mempermudah pengaturan.

Kecenderungan itu akan berdampak pada kian terkikisnya sigaret kretek tangan (SKT), yang diikuti dengan bangkrutnya pabrik rokok kecil. SKT akan menjadi rokok premium dengan tarif yang mahal, karena mendapat cukai tinggi. “Dampak lainnya adalah terjadi pengikisan rokok kretek khas Indonesia akibat standardisasi produk yang mengarah pada rokok putih melalui peraturan regulasi,” ucapnya.

Di sisi lain, dominasi pasar sigaret kretek mesin (SKM) jenis mild/light akan mengakibatkan naiknya impor tembakau dan megurangi konsumsi tembakau lokal. Jenis mild memang miskin kandungan tembakau lokal. Ujungnya, serapan tenaga kerja akan menurun secara signifikan. “Karena itu, untuk menyelamatkan petani tembakau lokal dan industri kretek nasional, pernerintah perlu segera menetapan standrad sendiri untuk kretek yakni standrad nasional Indonesia (SNI) kretek,” ujar Hasan.

sumber : Jurnal Nasional


2.  Membunuh Indonesia

August 19, 2014
Sebuah jendela kecil kondisi nyata Indonesia tergambarkan dalam karya tulisan di buku ini. Ya ini adalah judul sebuah buku karya Abhisan DM, Hasriadi ary, Miranda Harlan. Membunuh Indonesia, Konspirasi Global Penghancuran Kretek Indonesia. Demikian judul buku yang diterbitkan oleh Penerbit Katakata, Desenber 2011.

Negeri ini ajang makan gratis kepentingan-kepentingan ekonomi global. Puluhan korporasi asing berpesta pora di sini. Dua di antara senjatanya adalah regulasi yang mereka titipkan pada pemerintah yang lemah, dan gempuran propaganda berkedok isu-isu mulia.

Gambaran kondisi Indonesia sebagaimana dipaparkan dalam buku ini, jelas merupakan gambaran makro. Dari kasus per kasus, buku Membunuh Indonesia menyajikan beberapa contoh. Misalnya bagaimana pertanian dan industri kopra di Indonesia hancur lebur karena kampanye Food and Drug Administration (FDA) Amerika Serikat, yang menyebut bahwa minyak tropis sangat berbahaya dan menimbulkan penyumbatan pembuluh darah. Padahal ujungnya ketahuan, bahwa ternyata Amerika melemparkan produk minyak nabati ke pasar yang sebelumnya dikuasai ‘minyak tropis’, dimana salah satu penguasa pasarnya adalah Indonesia.

Saat riset terbaru menemukan VCO (virgin coconut oil) dan membuktikan minyak tropis justru memiliki efek penyembuh, pertanian dan industri kopra Indonesia sudah telanjur remuk, tak mampu bangun lagi. Contoh lain juga ditampilkan, yakni industri garam dan gula. Nah, industri kretek kini yang ketiban gilirannya.

Dalam buku Membunuh Indonesia, lebih lanjut dipaparkan tentang sejarah kretek, peran kretek dalam kehidupan berbudaya di Nusantara, juga betapa signifikannya andil industri kretek dalam struktur ekonomi Indonesia. Buku 147 halaman dengan prolog oleh “Neo Letto” serta epilog oleh “Mohammad Sobary” ini bisa anda miliki dengan harga 42.000.

(sumber: Komunitas Kretek Indonesia)

3.    Rokok Kretek

Kami perkenalkan satu tradisi yang hampir punah, Kretek Rempah Asli Nusantara yang terbuat dari Tembakau Pilihan, cengkeh Berkualitas dan 18 lebih macam rempah asli Nusantara. Rokok Rempah ini dipertahankan sebagai satu-satunya Kretek yang masih menggunakan disiplin pembuatan kretek asli Nusantara yang dahulu pernah berjaya. Anda yang ingin kembali merasakan rokok yang Gurih dan Nikmat pastinya perlu mencoba rokok ini.


Habbatusauda inside Cigarskruie
Seperti halnya perkembangan rokok kretek pada zaman dahulu ternyata motivasi terkuat dari dibuatnya rokok kretek adalah sebagai sarana penyembuhan berbagai penyakit, terutama keluhan pada pernapasan. Kretek rempah ini sudah banyak dibuktikan konsumennya untuk mengatasi gangguan pernapasan, masuk angin, diabetes, asam urat, dll, bahkan juga untuk menambah vitalitas terutama bagi kaum pria.

Mengenai manfaat kami tidak menjadikannya sebagai pertimbangan utama, yang kami utamakan adalah keaslian bahan yang digunakan dan proses pembuatan yang terbaik, sehingga menghasilkan rokok dengan citarasa khas kretek yang gurih dan nikmat tanpa menimbulkan efek sesak napas, batuk, atau efek ketergantungan (sakau atau fly).


Merokok dengan rokok ini benar-benar nyaman karena asapnya tidak mengganggu lingkungan, tidak berbau tajam, tidak pedih di mata, dan abunya tidak berbau, sehingga mulut, pakaian, dan ruangan tidak lagi bau rokok seperti rokok kebanyakan. Rokok Rempah ini dijual secara terbatas bagi konsumen tertentu yang menghargai warisan budaya nusantara, kebersihan, kesehatan, dan citarasa yang berkelas. Food Grade, tidak beracun, sehingga sebagian konsumen mengonsumsinya dengan cara diminum seperti teh dengan campuran gula aren, dipercaya dapat menormalkan gula darah mengatasi sulit tidur, dan memulihkan stamina. (ck-wahyu)

Manfaat Tembakau Yang Masih Disembunyikan


(Belajar memahami sebelum mudah menyalahkan, karena yang kita anggap benar belum tentu benar..Be careful with propaganda mindset)
April 11, 2015 CKMedia
Tembakau Indonesia
Dalam Bahasa Indonesia tembakau yang berasal dari Bahasa Arab “tabbaq”, dari daun-daun tembakau dirujuk sebagai Cohiba, tetapi Sp. tabaco (juga It. tobacco) umumnya digunakan untuk mendefinisikan tumbuhan obat-obatan sejak 1410. Selaras dengan sejarah kretek Indonesia yang menggunakan tembakau sebagai bahan utamanya, awal kretek ini juga dipakai sebagai obat pelega tenggorokan dan pernafasan, oleh Haji Djamhari, Kudus (abad ke-19).
Masyarakat begitu mengecam serta mendiskriditkan secara negative apa itu Nikotin ( Nicotiana Tabacum) bahan yang terkandung dalam Tembakau. Yang merupakan bahan utama dari rokok. Hal ini sudah menjadi hal negative atau berdampak negative terhadap tubuh. Pada hal semua yang kita ketahui itu belum tentu seperti yang sebenarnya pengetahuan mengenai tembakau itu sendiri. Kebaikan serta manfaat tembakau yang sebenarnya malah disembunyikan, tak lain adalah karena beberapa hal, berkaitan propaganda atau politik praktis oleh beberapa pihak.
Di bawah ini beberapa manfaat positif dari tembakau yang banyak di sembunyikan informasinya:
Tembakau Menghasilkan PROTEIN ANTI KANKER
Di dalam Tembakau memiliki kandungan protein yang bias menstimulasi Antibody terhadap beberapa serangan virus, seperti; Human Papilloma Virus (HPV) penyebab kanker mulut Rahim pada wanita, berguna untuk protein antikenker itu sendiri. Disamping itu Growth Colony Stimulating Factor (GCSF) salah satu jenis protein penting yang terkandung di dalam tembakau yang memiliki fungsi memperbanyak sel tunas (Stemcell) dalam tubuh, sehingga tubuh sangat mudah untuk memulihkan jaringan-jaringan yang rusak.
Sebagai Antiboi & Penyembuh Diabetes
Beberapa ilmuwan dari lembaga penelitian di Eropa, berkolaborasi mengerjakan proyek penelitian dengan tema “Pharma-Planta” yang dipimpin oleh Profesor Mario Pezzotti dari Universitas Verona. Mereka berhasil mengguanakan tembakau transgenic yang mampu memproduksi interleukin-10 (IL-10) yang merupakan cytokine anti radang ampuh. Cytokine merupakan protein yang bias merangsang sel-sel kekebalan tubuh agar semakin aktif. Hal ini juga menghasilkan kekebalan tubuh. Selain itu juga berhasikan mengembangkannya untuk memproduksi obat diabetes.
Saat ini daru Komunitas Kretek Rempah Cigarskruie Indonesia juga dalam rangka mengumpulkan bukti penelitian tersebut. Karena berdasarkan bukti empiris (kesaksian konsumen) telah banyak memeiliki kecenderungan kesembuhan dari Diabetes ketika sudah tidak mengkonsumsi obat-obat kimia, tetapi mereka malah mengkonsumsi Kretek Rempah yang memang tidak menggunakan Zat Kimia di dalamnya.
Obat HIV
Tembakau juga bisa menghasilkan protein obat human immunodeficiency virus (HIV) penyebab AIDS, yang disebut griffithsin. HIV adalah virus yang menginfeksi sel sistem kekebalan tubuh manusia. Bedanya, bukan tembakaunya yang menghasilkan protein, melainkan virus tembakaunya.
Obat Luka
Untuk obat luka dipakai ± 25 gram daun segar Nicotiana Tabacum, dicuci dan ditumbuk sampai lumat. ditambah minyak tanah ± 25 ml diperas dan disaring. Hasil saringan dioleskan pada luka.
Melepaskan Gigitan Lintah & Insektisida
Selain bisa diekstrak dan diambil bagian tertentu seperti nikotin, yang bisa dipakai untuk berbagai produk makanan maupun minuman. Tembakau juga dapat digunakan untuk melepaskan gigitan lintah, dan bisa juga digunakan untuk insektisida karena nikotin yang terkandung merupakan neurotoxin yang sangat ampuh untuk serangga.
Menambahkan beberapa info, bahwa kandungan nikotin itu tidak hanya terkandung di dalam tembakau. Tetapi ada juga di dalam Kentang, Terong, Tomat juga buah Kol. Tahukah anda akan hal ini? Silahkan baca lengkapnya info tentang Nikotin tidak hanya pada Tembakau.
“Semakin sedikit kita mengetahui suatu pengetahuan maka kecenderungan menilai negatif sangat besar. Demikian pentingnya Ilmu Pengetahuan itu.” ( Prof.Dr. Sutiman Bambang Sumitro, SU, DSc )
sumber : www.cigarskruie.com


LOGIKA : jika kretek CK yang bahannya dari rempah alami pilihan, asapnya bisa bermanfaat buat tubuh, asapnya tidak merugikan sekitar, abunya bisa bermanfaat untuk gatal2, batangnya bisa digodok dan diseduh untuk dibuat jamu dan diminum untuk terapi kesehatan, apakah bisa disamakan dengan rokok2 lain yang bisa menyebabkan penyakit dan merugikan...JUST THINKING!!!


BACALAH BISMILLAH SEBELUM MEROKOK 

KRETEK REMPAH CIGARSKRUIE HALUS NIKMAT BERKHASIAT
Orang sebelum makan slalu membiasakan membaca bismillah...kenapa klo merokok kita tidak baca bismillah, rokok kan juga ibaratnya makanan, sesuatu kenikmatan yang kita dapatkan, harusnya kita mengucap bismillah juga, tapi kita tidak melakukannya karena kita sadar sebenarnya rokok itu mengandung zat yang merugikan tubuh tapi kita tetap terus melakukannya
agar kita tidak takut salah dan bertentangan dengan keinginan. merokoklah dengan rokok yang benar dan bermanfaat untuk tubuh, pilihlah rokok yang tidak mengandung zat kimia yang banyak beredar dipasaran, kita kembali kebudaya leluhur merokok yang sehat dengan menggunakan bahan yang berasal dari rempah-rempah pilihan dan tidak ada bahan kimia. kita bisa mengucap bismillah sebelum merokok dengan ikhlas karena kita meyakini bahan yang kita hisap bermanfaat untuk tubuh
yang menyebabkan rokok berbahaya itu sesungguhnya adalah asap yang dihisap berasal dari bahan-bahan dan saos yang berasal dari bahan kimia, kita tidak sadar dan banyak yg tidak mengetahui karena mengikuti gaya hidup, kemasan bagus,dan doktrin mindset yang dianggap benar tetapi sebenarnya salah.
CIGARSKRUIE adalah kretek rempah yang halus nikmat berkhasiat untuk tubuh seperti yang digunakan para leluhur2 kita zaman dulu kakek2 kita yang merokok tubuhnya masih sehat walaupun tua karena kretek rempah zaman dahulu masih asli bahannya tanpa campuran saos kimia dan dapat menyegarkan dan menyehatkan tubuh karena kandungan zat alami dari rempah2 dan saos alami.
KELEBIHAN ROKOK CIGARSKRUIE :
• Bahan dasar/saos campuran dari rempah alami pilihan antara lain tembakau, jinten hitam, jahe, kulit pisang raja, kapulaga, kencur, ketumbar, kayu manis, lada hitam, madu hutan, sirih, siwak, cengkeh
• Kandungan rokok untuk terapi kesehatan dengan asap/Jamu bakar 
• Batang rokok bisa diseduh/digodok untuk dibuat jamu dan diminum
• Abunya bisa untuk pengobatan penyakit kulit/gatal2
• Cigarskruie rendah nikotin dan tidak menggunakan bahan/saos kimia
• tidak berbau tajam, asapnya aman untuk perokok pasif
• Rasa halus nikmat berbeda dengan yang lain
• Bisa dijual eceran atau menjadi member/komunitas Cigarskruie untuk mendapat penghasilan/usaha tambahan
• Sudah banyak yang merasakan manfaatnya, bisa disarankan kepada teman/keluarga, suami untuk mengganti rokok kimia dengan rokok berbahan rempah yang bermanfaat untuk tubuh
MANFAAT MEROKOK BERDASARKAN PENGAKUAN KONSUMEN
1. Mengurangi ketergantungan pada rokok, miras, dan narkoba
2. Membersihkan (detoksifikasi)
3. Memperbaiki metabolisme
4. Mengurangi berbagai keluhan penyakit
5. Menambah stamina, dll
REAKSI AWAL MEROKOK KRETEK INI
1. Perokok pemula pada umumnya bisa langsung merasakan kenikmatan dan manfaat rokok ini.

2. Perokok konvensional pada umumnya akan merasakan reaksi kurang menyenangkan seperti sakit kepala, mual, keluar lendir dari tenggorokan, hidung, batuk atau gejala tidak menyenangkan yang lain, ini menandakan ada reaksi TINDAK BALAS karena rokok ini bekerja membersihkan tubuh dari racun rokok sebelumnya atau zat kimia lain yang ada. Namun reaksi ini bersifat sementara, dan akan kembali pulih setelah kadar racun dalam tubuh perokok hilang. Dan selalu konsumsi rokok rempah untuk mempertahankan kondisi tetap optimal. menetralkan cukup minum teh hangat atau dengan banyak minum air putih

FCTC ?

December 20, 2015 CKMedia
Framework Convention on Tobacco Control (FCTC) adalah kerangka kerja pengendalian tembakau oleh Badan Kesehatan Dunia yang berpotensi menganggu sektor ekonomi nasional, petani tembakau, investasi, dan aturan perdagangan baik nasional maupun internasional.

Sektor industri tembakau nasional merupakan sektor industri ekonomi yang telah mapan terbentuk dari hulu sampai hilir dengan prosentase penyerapan tenaga yang tinggi, bahan baku yang mandiri, tata niaga yang telah terbentuk dan merupakan penyumbang penerimaan negara (cukai dan pajak ) yang tidak sedikit.

FCTC mengatur beberapa ketentuan yang secara jelas melarang petani untuk menanam tanaman tembakau.

FCTC mengatur tentang standarisasi produk tembakau untuk mengikuti standar internasional, dimana produk kretek Indonesia selain mengandung cengkeh, juga mengandung ramuan tradisonal berupa rempah sebagai penambah rasa dan aroma (taste) dilarang peredarannya.

Skema tata niaga FCTC berpotensi menyeragamkan produk tembakau secara global, dengan standar internasional (low tar, low nicotine) yang secara langsung mengancam rokok kretek dan petani tembakau.

Pengaturan yang sangat ketat khususnya yang berkaitan dengan pembatasan pertanian tembakau dan industri hasil tembakau akan memberatkan pelaku ekonomi nasional dan rakyat pada satu sisi.

FCTS secara langsung dapat menghancurkan pertanian tembakau dan membangkrutkan usaha kecil menengah yang bergerak dalam industri kretek. Akibatnya akan memicu pengangguran dan kemiskinan.

Saatnya Seluruh Elemen Industri, Petani dan pemanfaat Tembakau MENOLAK FCTC

FCTC bukan produk pengaturan kesehatan.

FCTC murni agenda perang bisnis Internasional.

Tolak FCTC #selamatkantembakau #savekretek #SaveIndonesia


“FCTC merupakan salah satu ancaman karena menjadi bagian proxy war lantaran dia bagian dari produk regulasi asing yang kemudian diadopsi sebagai kebijakan.Proxy war atau perang proksi kata dia, merupakan sebuah perang yang terjadi ketika lawan kekuatan menggunakan pihak ketiga sebagai pengganti berkelahi satu sama lain secara langsung”kata Panglima TNI Gatot saat beliau sebagai pembicara utamadialog nasional Munas Kadin ke VIII di Jakarta (21/10/2015)

No comments:

Post a Comment